Edisi Spesial Kemerdekaan

Indonesia telah memberi kita kehidupan. Kita lahir dan tumbuh di tanah Indonesia. Kita makan dan minum dari sumber dayanya. Indonesia selalu menjadi tempat untuk pulang, sejauh apapun kita pergi. Jangan tanyakan lagi pemberiannya. Semua ia berikan untuk kita, lalu apa yang sudah kita berikan untuk Indonesia?


Sekarang Indonesia sedang sakit. Virus-virus bertebaran di mana-mana. Bukan hanya virus covid-19, tapi virus-virus moral pun merajalela di sini. Saya sangat yakin, banyak orang di luar sana yang masih berpikiran jernih. Namun mereka lebih memilih bungkam karena merasa percuma. Saat angkat suara pun banyak yang mengancam. Inikah negara demokrasi? Sudah “Merdeka” kah kita? Bukankah merdeka merupakan kondisi yang lebih baik dari sebelumnya?

Indonesia tak kunjung sembuh karena kurangnya kontribusi dan saling menghargai dari bangsanya sendiri. Kontribusi adalah hal yang dapat kita lakukan untuk mendukung suatu kegiatan tertentu bisa dengan materi, tenaga, ide atau pemikiran untuk mencapai tujuan bersama. Tidak ada paksaan dalam berkontribusi, kita dapat ikut berkontribusi sesuai dengan kemampuan kita sendiri.  

Lalu kontribusi apa yang dapat kita lakukan untuk mengisi kemerdekaan ini?

1.       Mulai dari diri sendiri

Kita adalah orang yang paling bertanggung jawab atas diri kita sendiri. Kita hanya dapat mengatur diri sendiri. Apakah kita ingin melakukan suatu hal atau tidak. Apakah kita akan melakukan hal baik atau buruk. Kita tidak dapat mengatur orang lain. Mereka memiliki hak untuk melakukan apapun sesuai pilihan mereka, tetap dibatasi oleh aturan tentunya. Jika ada suatu hal yang tidak diharapkan, jangan pernah menyalahkan orang lain. Karena hidup ini tentang KITA, bukan MEREKA. Balas keburukan dengan kebaikan, agar mata rantai penyakit hati tersebut cukup sampai disini. Meminta maaflah lebih dulu walau tidak salah, buanglah sampah pada tempatnya walau yang lain belum melakukannya, pakailah masker walau tidak sedang sakit, dan masih banyak lagi.

Jika bukan kita yang memulai, siapa lagi?

2.       Mulai dari hal kecil

Inilah yang sering luput dari kita. Kita sering melupakan hal kecil. Padahal, hal-hal besar terjadi dari hal-hal kecil yang lama-lama membukit dan menjadi besar. Jika kita tidak bisa melakukan hal kecil dengan benar, bagaimana dengan hal yang lebih besar? Bahkan tak jarang jika kita melupakan hal kecil akan berakibat fatal. Kita sering meremehkan sampah-sampah kecil yang dibuang sembarangan di jalan. Awalnya memang kecil, lama-lama akan membesar, menghabiskan lahan, dan menyebabkan banjir. Kita juga yang rugi.

3.       Mulai dari sekarang

Penyakit yang sulit dihindari adalah menunda-nunda pekerjaan. Mindset yang perlu diterapkan yaitu ‘umur tidak ada yang tahu’. Bisa jadi ini adalah hari terakhir untuk kita, maka berbuat baiklah dari sekarang agar tidak menyesal di kemudian hari. Jangan lewatkan kesempatan. Mungkin akan ada kesempatan kedua atau kesekian kali, tapi saya yakin value atau nilainya tidak akan sama dengan yang pertama.

Banyak hal-hal positif yang bisa dilakukan sesuai dengan passion masing-masing. Buatlah gebrakan baru yang belum pernah ada di dunia. Jika kita sama-sama mulai memperbaiki diri, besar kemungkinan negeri ini akan membaik. Sekian yang dapat saya sampaikan. Semoga kita dapat mencapai MERDEKA yang SESUNGGUHNYA. Guru saya pernah bilang, jika kita ingin membuat Indonesia maju maka “Perbaiki saja sektor pendidikan dan kesehatannya”. 

Jika kita tidak cerdas, bagaimana mungkin dapat mengubah Indonesia? Bisa-bisa terus dibodohi oleh bangsa lain.

Jika kita tidak sehat, bagaimana mungkin dapat mengobati Indonesia?

Comments

Post a Comment