Manusia
itu kompleks ya. Ada banyak sekali hal yang membentuk karakter, cita-cita,
prinsip, serta tujuan hidup mereka yang mungkin tidak akan pernah benar-benar
kita pahami sepenuhnya. Lalu ada yang dengan mudahnya menghakimi kehidupan
mereka hanya dengan satu sudut pandangnya saja, tanpa tahu latar belakang yang
sesungguhnya.
Akan
selalu ada hal yang bisa dinyinyirin di dunia ini, bahkan hal baik sekalipun.
“Percuma
pakai kerudung, kalau akhlaknya belum baik”
“Percuma
solat, kalau masih sering maksiat”
“Percuma
menang banyak lomba, kalau ga masuk rangking”
“Percuma
IPK besar, kalau ga punya temen”
“Percuma
kuliah, kalau masih bebanin orang tua”
“Percuma
kerja, kalau gajinya kecil”
Padahal,
kita ga pernah tau..
Berapa
banyak waktu yang ia habiskan untuk mencapai hal baik tersebut. Berapa banyak
beban pikiran yang selalu mengganggunya. Berapa banyak tenaga yang dihabiskan
untuk melewati kesulitan-kesulitan dalam hidupnya. Berapa banyak do’a yang
dipanjatkannya pada Tuhan.
Mengapa
disepelekan?
Mengapa
kebaikan dianggap buruk jika tidak dilengkapi dengan kebaikan yang lain?
Mengapa
selalu menuntut kesempurnaan? Toh kita semua punya kekurangan.
Mengapa
kita mudah menilai usaha seseorang dengan mengatakan yang dilakukannya itu
percuma?
Apakah
lebih baik tidak punya kebaikan sama sekali? Begitu? Daripada punya kebaikan
tapi masih punya keburukan?
Mengapa
kita selalu mencari celah keburukan orang lain? Sebenarnya apa untungnya untuk
kita?
Mengapa
kita selalu tergugah untuk mengurusi hidup orang lain?
Memangnya
kita ini siapa?
Apakah
kita merasa sudah sempurna jika dibandingkan dengannya?
Hey,
banyak yang luput dari kita.. Kita ini hanya manusia, tidak tahu segalanya.
Tak sadarkah? Waktu kita habis untuk mengurusi orang lain. Sampai-sampai kita lupa untuk memperbaiki diri sendiri.
Yuk
kita belajar.
Belajarlah
menghargai pencapaian orang lain.
Belajarlah
untuk tidak meremehkan kebaikan orang lain.
Saat
ada hal yang perlu diperbaiki dari diri seseorang, belajarlah untuk mengajaknya
pada kebaikan tanpa menghina keburukannya. Bantu juga ia mempertahankan yang
sudah baik.
Belajarlah
mendengarkan.
Belajarlah
memahami.
Belajarlah
membuka pikiran.
Belajarlah
untuk menahan ucapan.
Semoga
kita tidak memandang rendah orang lain.
Terlebih pada orang yang tidak pernah kita habiskan waktu bersamanya.

Comments
Post a Comment