Rasa adalah fenomena yang terjadi
secara alamiah. Rasa sangat erat kaitannya dengan hati, karena hati adalah
tempat rasa itu bermuara. Kita tak pernah tau tepatnya kapan dan dimana rasa
itu mulai ada. Rasa itu seperti energi. Ia akan tetap ada. Ia tidak bisa diciptakan
atau dimusnahkan. Ia hanya dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain. Seperti
halnya hati manusia, mudah sekali berbolak-balik.
Bicara tentang perasaan, rumit sekali menurutku. Apalagi di zaman sekarang ini ada kata baru yang kita kenal ‘baper’ atau ‘bawa perasaan’. Biasanya yang menjadi target dari kata ini adalah perempuan, katanya mereka lemah dalam hal perasaan. Kita selalu salah di mata orang lain. Rasa-rasanya, secara tidak langsung kita tidak boleh menggunakan perasaan yang telah dianugerahkan Tuhan. Sedih dibilang baperan, bahagia dibilang baperan, sakit hati dibilang baperan, dan masih banyak perasaan yang dianggap 'salah'. Padahal kita tak pernah tau perasaan seseorang yang sebenarnya. Dia bisa saja terlihat kuat di luar, namun sebenarnya hatinya sangat rapuh. Atau dia bisa saja terlihat rapuh di luar, namun sebenarnya hatinya sangat kuat. Dia hanya pandai berpura-pura menyembunyikan perasaannya. Namun yang pasti, kita takkan pernah bisa membohongi perasaan kita sendiri. Walau terkadang, perasaan tidak mudah untuk dijelaskan. Jadi, jangan mudah menilai.
Selain itu, semenjak ada kata
baper, orang-orang jadi tidak tahu diri. Menganggap yang mereka lakukan itu hal
sepele dan lupa meminta maaf atas perlakuannya.
“Masa gitu doang nangis sih, dasar
baperan”
“Yaelah baperan. Ga di apa-apa in
juga”
Dan masih banyak pernyataan-pernyataan
yang sebenarnya bisa melukai hati.
Kita terlalu banyak berpikir, tapi terlalu sedikit merasa. Kita selalu memperselisihkan logika dan perasaan. Gunakan logika untuk hal-hal praktis saja, seperti belajar, bekerja, memasak, dll. Kita seringkali lupa menggunakan mereka sebagaimana mestinya. Kita terlalu mudah menghakimi, bahkan menyalahkan. Biarlah perasaan itu mengalir, namun jangan terhanyut di dalamnya. Nikmati perasaan tersebut, entah itu kebahagiaan atau kesedihan sekalipun. Jangan biarkan hati kita mati rasa. Karena kekuatan terbesar seorang manusia terletak pada hatinya. Penuhi hati dengan perasaan positif dan olah rasa tersebut dengan baik dan benar. Namun jangan mengagungkan perasaan atas segalanya. Terkadang ada hal-hal yang memang harus kita biarkan saja, jangan dimasukkan perasaan. Jangan juga sebaliknya, perasaan negatif yang menguasai. Kekuatan jahat memang selalu terlihat hebat, tapi kekuatan baik yang akan selalu menang.
Dengan perasaan, kita dapat
meringankan beban seseorang.
Dengan perasaan, kita menjadi
lebih mudah memaafkan.
Dengan perasaan, dua orang insan
dapat berbagi cinta.
Dengan perasaan, hidup ini bisa menjadi lebih indah dan bermakna.
Bagaimana kabar perasaanmu? Ia perlu pengakuan.
Comments
Post a Comment